Yudipram Knowledge Brokering Forum

observe, think, feel, & speak up !!!

Belajar dari Kesalahan Toyota (by Yudi Pram)

Posted by yudipram on April 2, 2010

Banyak orang terheran-heran, ketika mengetahui bahwa di USA sana pada akhir tahun 2009 yang lalu ,ada 2 juta unit mobil toyota yang ditarik kembali oleh pabrik dari para konsumennya. Ini tindakan ksatria yang dilakukan oleh Toyota dalam rangka mengakui kesalahannya. Toyota khawatir  mobilnya akan mencelakai banyak orang karena ketidaksempurnaan dalam sistem pengereman. Kejadian produk yang tidak sempurna ini tentunya sangat mencoreng muka Toyota. Kepercayaan konsumen pun memudar,  ditunjukkan dengan pertumbuhan penjualan yang negative 10% pada bulan januari dan februari 2010. Pada saat ini Toyota merupakan satu-satunya merek yang mengalami penurunan pertumbuhan di USA ditengah-tengah peningkatan penjualan yang dialami oleh merek-merek lain pesaing Toyota.

Lalu orang bertanya-tanya, apa sebenarnya yang menyebabkan Toyota tergelincir seperti sekarang ini? Menurut artikel pada majalah economist (Dec 2009), hal ini sebenarnya tidak terlepas dari upaya pengembangan perusahaan yang ambisius. Dalam rangka menggarap peluang bisnis yang terbuka lebar, beberapa tahun yang lalu, Toyota berstrategi untuk melakukan peningkatan kapasitas produksi dari 5 juta pertahun menjadi 10 juta pertahun. Target ini tidak ditentukan secara ngawur, tapi merupakan jawaban atas tantangan pasar otomotif global yang mampu mereka penetrasi dengan baik. Brand Toyota memang cukup meyakinkan konsumen otomotif dunia. Untuk mewujudkan target ini dilakukan pembangunan 17 pabrik baru yang berlokasi di beberapa Negara di luar jepang. Upaya memulai dan menjalankan pabrik baru ini  di set up oleh the winning team yang terdiri dari  jagoan-jagoan senior Toyota. Profesionalisme dan optimisme tentu saja sangat mewarnai pekerjaan ini. Namun, perbedaan budaya dan keunikan Negara dimana pabrik-pabrik baru dibangun ternyata tidak membuat upaya pengembangan berjalan mulus. Kenyataan berbicara lain, karena dalam beberapa tahun upaya pengembangan ini, the winning team belum mampu mengimplant value & budaya Toyota secara paripurna. Alhasil, meskipun teknologi, sistem, prosedur, dan resource lain yang terdapat di pabrik baru sama dengan pabrik lama namun hasil pekerjaannya dari pabrik baru tidak sebaik produk2 yang dihasilkan dari pabrik lama

Pelajaran penting yang dapat diambil dari kasus Toyota ini adalah (i) tidak ada jaminan bahwa kesuksesan masa lalu akan dapat direplikasi dengan mudah pada dimensi tempat dan waktu yang lain. Jadi sukes itu tidak bisa menular dengan mudah; (ii) dalam membesarkan usaha tidak hanya cukup dengan menambah dan menumbuhkan  customer, resource, dan sistem, namun ada elemen value, budaya perusahaan, dan atmosphere kerja harus sama sama dibangun secara kuat. Pekerjaan membesarkan perusahaan tidak berhenti pada pembesaran  dimensi pelanggan dan perusahaannya, tapi harus disertai juga dengan penguatan budaya perusahaan yang diukur keberhasilannya secara akurat.

Kalau begitu, apa yang harus kita dilakukan jika ingin membesarkan perusahaan atau organisasi? Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian:

(i)      Jangan membesarkan usaha secara membabi buta seperti orang yang tidak punya pengalaman bisnis dan baru lulus MBA. Baca textbook baru sepotong sepotong, tapi sudah bertindak invest sana invest sini. Kerjakan  dengan tuntas satu unit bisnis, baru beralih ke unit lain yang baru. Terlalu berresiko ketika beberapa unit bisnis baru di kerjakan secara parallel.

(ii)    Sadarlah bahwa setiap tindakan itu ada dampak jangka pendek dan jangka panjangnya. Biasanya kalau keuntungan dikeruk berlebihan dalam jangka pendek, maka akan berdampak pada kerugian dalam jangka panjang. Jadi jangan terlalu serakah dimasa sekarang, karena yang anda ambil pada masa kini, sebenarnya rejeki anda juga, namun dialokasikan oleh tuhan untuk rejeki anda di masa depan. Jika dinikmati sekarang, siap-siaplah untuk kehilangannya di masa depan.

Pada dasarnya ada dua pilihan dalam membesarkan perusahaan atau organisasi. Apakah mau tumbuh secara organic dan incremental, atau mau tumbuh dengan cepat bak meteor? Yang harus dipahami adalah jalan apapun yang anda pilih, yang pasti ada kerugian dan kuntungannya yang harus anda kalkulasi dengan cermat.

Leave a comment