Yudipram Knowledge Brokering Forum

observe, think, feel, & speak up !!!

Selamat Menikmati Era Multi Operator! (By Yudi Pram)

Posted by yudipram on August 2, 2008

Kalau ada ditawarkan hidangan perasmanan (ala carte), ada kecenderungan semua menu akan diambil dan disantap. Ini berlaku buat semua orang, selama masih merasa sehat, kaum borju maupun kaum proletar pasti makannya banyak. Tawaran yang beraneka ragam memang cenderung membangkitkan selera, dan memacu hasrat penasaran. Hal inilah yang sekarang terjadi di pasar jasa telekomunikasi. Setelah lebih dari satu dekade kompetisi di sektor telekomunikasi dijalankan, kini tiba pada giliran pelanggan memperoleh value (nilai) yang jauh lebih besar, jika dibandingkan dengan jaman monopoli dulu. Bisa jadi ini hasil kerja dari invisible hand market mechanism. Pada saat ini pelanggan benar-benar dimanjakan olen kemudahan yang tinggi dalam memperoleh jasa telekomunikasi. Untuk menikmati jasa telekomunikasi anda tidak perlu lagi pergi ke wartel atau mencari telepon umum koin yang tidak terpelihara itu. Jangan takut! Sekarang sudah ada Handphone (HP). Pada saat ini, HP sudah bukan barang eksklusif. HP adalah perlengkapan standar pribadi, seperti layaknya orang mengenakan jam tangan. Jam tangan adalah asesoris pribadi yang standar bagi sebagian besar orang. Demikian juga dengan HP, sebagian besar orang pasti membawa HP.  Perkara nomor telepon? Bukan masalah lagi untuk mendapatkannya. Saat ini tidak dikenal lagi istilah daftar tunggu. Emang di Stasion Kereta Api, mesti nunggu segala? Ini adalah era ready for use, ada uang ada barang. Di setiap belokan, di setiap pusat pelayananan/ warung lingkungan, kartu seluler dari setiap operator  pasti tersedia dengan harga terjangkau. Harga kartu seluler saat ini sudah sama dengan harga semangkuk mie baso, yang dijual pedagang gerobak keliling yang sering lewat rumah kita.

 

Sikap dan prilaku pelanggan terhadap jasa telekomunikasi sudah mengalami pergeseran yang signifikan. Dari survey yang kami lakukan di pertengahan tahun 2008 terhadap lebih dari 2000 pelanggan telepon rumah di lebih dari 10 kota besar di Indonesia, diketahui bahwa pelanggan telepon rumah pada umumnya berlangganan lebih dari 1 layanan jasa telekomunikasi. Ini fenomena yang perlu dimaknai secara luas oleh para operator telekomunikasi non telepon rumah. Interpretasi dari kondisi ini, merupakan optimisme bahwa peluang bisnis di sektor telekomunikasi masih sangat terbuka lebar. Apalagi jika dibarengi dengan peningkatan kegiatan ekonomi secara makro, disertai dengan peningkatan daya beli keluarga secara mikro. Pasti dampaknya ruaaar byasa! Pelanggan jasa telekomunikasi saat ini, seperti seorang pemuda yang sedang menonton malam grand final miss universe. Sederet wanita cantik dari lima benua siap mempersona para pemerhati dengan kelebihan masing-masing (putih bule, kuning langsat, sawo matang, atau hitam eksotis, tapi jelas bukan yang loreng-loreng! Emang Zebra atau Kopasus?). Demikian juga dengan pelanggan jasa telekomunikasi di sini, saat ini mereka dihadapkan pada pilihan beragam, dengan berbagai unique selling propositionnya. Rasa penasaran pelanggan akan senantiasa tersulut oleh berbagai promosi yang dilakukan oleh para operator.

 

Mengacu pada hasil survey di atas, ada beberapa alasan mengapa pelanggan telepon rumah, masih harus berlangganan telepon lainnya. Alasan tersebut bersifat rasional dan logis, dan sangat berorientasi terhadap manfaat fungsional dari telepon. Terhadap berbagai alternatif jawaban yang diberikan, respon dari pelanggan yang dominan adalah (1) Perlu alternatif lain jika salah satu tidak berfungsi, (2) Berhemat karena ada tawaran operator lain yang lebih murah, (3) Saling melengkapi karena masing-masing produk punya manfaat unik yang tak tergantikan, dan (4) perlu nomor khusus lain yang bersifat pribadi.

 

Dari alasan yang dikemukakan pelanggan di atas, dapat diinterpretasikan beberapa hal sebagai berikut:

(i)      Salah satu alasan penting  penggunaan lebih dari satu layanan adalah perlunya alternatif. Tampaknya kecenderungan mempunyai alternatif ini erat kaitannya dengan mobilitas telepon rumah yang sangat terbatas. Coba bayangkan, masa telepon rumah mau digigiwing kesana-kemari, hanya untuk bisa dipake kalau lagi pas perlu? Teu pantes lah, Lagian kabelna oge pasti pakujut, ngagokan batur.

(ii)    Alasan berhemat untuk menggunakan lebih dari satu layanan juga cukup menonjol. Ini berarti bahwa layanan-layanan telekomunikasi lainnya sudah dapat mengimbangi atau bahkan lebih murah dibanding telepon rumah. Bahkan ada yang gratis, yaitu fren! Anda bisa coba itu, kalau ga punya pulsa, atau HP ketinggalan di rumah, anda tinggal bilang sama temen anda “Fren, sorry fren, pinjem HPnya dong, punya gw ga ada pulsanya nih……..” Nah itu dijamin pasti gratis.

(iii)   Untuk alasan saling melengkapi, ini dapat dimengerti sebagai konsekwensi dari alasan pada butir (i) di atas yaitu adanya keterbatasan telepon rumah dalam hal mobilitas dan fitur lainnya dibandingkan dengan telepon seluler. Artinya sekarang tidak ada lagi telepon yang multi purposes. Semuanya punya keunggulan sendiri-sendiri. Anda bisa menggangdeng beberapa operator sekaligus, tanpa menuai protes dari umat. Apalagi kalau anda bukan Kiai, urusan gandeng-menggandeng banyak operator ini lebih aman. (ralat: sebenarnya tidak ada hubungan antara Kiai dan Non Kiai, dalam urusan berlangganan banyak telepon, karena telepon tidak sama dengan istri! Betul tidak? Setuju sodara-sodara?)

(iv)  Untuk kebutuhan nomor telepon yang lebih bersifat pribadi ternyata sebagian pelanggan ada yang merespons positif. Ini berarti bahwa selain punya manfaat, pada tingkat penggunaan dengan  intensitas tertentu, ternyata telepon dianggap cukup mengganggu. Kondisi ini disebabkan oleh 3 hal: (a) orang itu ganteng atau cantik, sehingga banyak fans nya; (b) orang itu sangat berkuasa & powerful, sehingga banyak yang perlu tanda tangannya; (c) orang itu banyak utang & nunggak kartu kredit, sehingga dikerjar-kejar oleh debt collector (salah sendiri, kenapa mau jadi anggota marga silobahutang……..hahahaha pengen gaya, tapi apa daya warisan kurang). Karena ke-3 alasan itulah,  sebagian pelanggan memerlukan nomor-nomor pribadi yang lebih restricted.

 

Jadi buat anda semua,penikmat gaya hidup modern, selamat menikmati era multi operator. Tapi tetaplah mengkonsumsi jasa telekomunikasi dengan cerdas dan sadar prioritas. Jangan terpengaruh oleh promosi para operator yang menyesatkan! Ya ngga?

 

One Response to “Selamat Menikmati Era Multi Operator! (By Yudi Pram)”

  1. Waw kebetulan neh baca posting ini jadi inget klo kemaren malem saya sempet liat iklan Telkom yang menonjolkan realibility dari fixed-line, awareness dari eksistensi telepon rumah.

    Best quote “Demikian juga dengan pelanggan jasa telekomunikasi di sini, saat ini mereka dihadapkan pada pilihan beragam, dengan berbagai unique selling propositionnya. Rasa penasaran pelanggan akan senantiasa tersulut oleh berbagai promosi yang dilakukan oleh para operator.”
    Unique selling proposition dari telepon rumah adalah terdaftar di 108, ini penting untuk dagang… biar dagangan laris manis karena mudah dihubungi.

    Apapun pilihan jenis teleponnya (minumnya teh botol Sosro… Lho?)tapi Kelemahan dari keduanya teuteup sama… teknologi canggih, makin canggih juga disadapnya apalagi disatuin ma GPS… O’ow kmu ketauan pacaran lageh…!
    Rock oN, pa yP!

Leave a comment